Kamis, 24 Mei 2012

BEBAS DEPRESI


Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
1.      Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
2.      Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
3.      Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnyA
4.      Faktor keturunan
5.      Efek samping dari obat-obatan tertentu
6.      Kepribadian introvert
7.      Peristiwa emosional (terutama kehilangan).
Depresi bisa terjadi atau semakin memburuk tanpa disertai stres kehidupan yang nyata ataupun berarti. Wanita dua kali lebih mudah terkena depresi, meskipun alasannya belum diketahui dengan jelas.
Penelitian jiwa memperlihatkan bahwa wanita cenderung memberikan respoon terhadap kesengsaraan dengan cara menarik diri dan menyalahkan dirinya sendiri. Sebaliknya, pria cenderung menolak atau mengalihkannya ke dalam berbagai kegiatan.
Faktor biologis yang paling banyak terlibat adalah faktor hormonal. Perubahan kadar hormon pada wanita memegang peranan penting; perubahan suasanan hati bisa terjadi sesaat sebelum menstruasi (ketegangan pre-menstruasi) dan setelah persalinan (depresi post-partum). Perubahan hormon serupa bisa terjadi pada wanita pemakai pil KB yang mengalami depresi.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.
1.      Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).
2.      Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
3.      Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan)
4.      Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5.      Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat)
6.      Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7.      Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
8.      Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
9.      Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri
Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang.
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan. Proses mengatasi depresi diantaranya:
1.      Bercerita dan minta orang lain mendengarkan
Kalo uang bolehlah itu ditabung, tapi jika anda memiliki perasaan tertekan/emosi negatif janganlah itu ditabung atau disimpan dihati anda. Share, berbagi kepada orang yang tepat atau kepada keluarga yang dapat dipercaya. Atau kepada pemukan agama yang anda percaya dan sesuai keyakinan masing-masing, Cara ini sangat membantu anda untuk melepas beban emosi negative yang terus mengganggu anda. Jika anda kesulitan untuk bercerita atau berbagi dengan sesama maka gunakan surat atau diary. Ini juga bermanfaat sama. Saat anda mengungkapkan perasaan yang mengganggu anda, secara tidak sadar anda juga sedang mengurai energy negative yang terjebak didalam tubuh anda dan secara perlahan membuat diri anda menjadi lebih baik.
2.      Belajar menerima diri sendiri (Self Acceptance)
Jika anda tidak mampu mengatasi depresi seorang diri dan jika usaha anda tidak berhasil, hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan menerima kekurangan tersebut. Daripada mencoba mengubah hidup anda dengan paksa, anda harus menerima diri anda, dengan apa yang anda rasakan dan berkonsentrasi pada hal-hal yang anda mampu lakukan. Depresi akan lenyap namun kita tidak bisa memprediksi kapan depresi akan terjadi.
Nah, dari pada protes terus kenapa kita tidak mencoba berdamai dengan ketidak nyamanan yang hadir dalam diri kita. cobalah hidup berdampingan dan berdamai dengan ketidak nyamanan tersebut.
3.      Giving / Beramal
Ada sebuah tehnik ampuh yang dapat membantu mengurangi kodisi berat ini, yaitu dengan beramal. Caranya anda cukup melakukan amal atau sedekah selama 29 hari. Jadi setiap hari anda memikirkan apa yang akan saya berikan (bukan berupa materi saja, bisa tenaga bahkan perhatian dan senyum). Pikirkan pemberian yang anda juga mau, jadi anda memberikan pada orang lain adalah sesuatu yang terbaik. Tehnik ini juga sangat ampuh untuk mengatasi berbagai kasus Psikosomatis (penyakit karena gangguan emosi).
Pada saat anda melakukan hal ini, maka konsentrasi anda akan tercurah pada kebaikan untuk orang lain. Dan ini adalah energy positif yang anda ciptakan dan lemparkan untuk orang lain, tau akibatnya? Energy yang sama akan terlempar kepada anda berpuluh-puluh kali lebih kuat dari apa yang anda lemparkan. Satu syaratnya berikan dengan niat kebahagiaan bagi si penerima, bukan karena kasihan. Seperti kita member pengemis karena kasihan, maka kita beri uang receh maka energy yang lemah yang kita lepas, sebaiknya berpikirlah serta berprasangkalah bahwa kita member untuk kebaikan dan kebahagian penerima.
4.      Berdoa
Dalam kondisi ikhlas dan berdoa secara sungguh-sungguh, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang dan bahagia. Dampaknya adalah imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra meningkat. Sehingga perbaikan dari dalam, mulai ditampilkan keluar. Emosi membaik, maka fisik jadi lebih baik dan bugar.
5.      Success and Happy Program
Depresi merupakan indikasi bahwa anda memiliki masalah dalam diri anda yang harus anda temukan solusinya. Depresi bukan hanya sekedar penyakit, melainkan sinyal dari otak yang harus anda pecahkan.

1 komentar:

  1. 🔱WAKANDATOTO🔱
    ♠ BANDAR TOGEL TERPERCAYA DAN AMAN 💯♠
    JP BERAPAPUN DI BAYAR
    ♠BO BONAFIT♠

    🔜Di Lengkapi Aplikasi BBFS 7 DIGIT🆗
    🔜Diskon Pembelian Terbesar
    ➖2D 29%
    ➖3D 59%
    ➖4D 65%

    ➖ MINIMAL BET 100
    ➖ Minimal DEPO : 10.000
    ➖ Minimal WD : 50.000
    ➖ Minimal Betting : 100 / line
    ➖ Line Invest : 50 Line
    ➖ Bonus Referral 2% (Seumur Hidup )
    ➖ CashBack / Minggu
    ➖ BBFS 7 DIGIT

    ✳ HADIAH ✳
    4D di X 3.000✔
    3D di X 400✔
    2D di X 70✔

    https://www.facebook.com/groups/659390757776446/
    PIN BBM : WAKATOTO
    Whatsapp: +855 96 250 8220
    Line : WAKANDATOTO

    bandar togel

    Wakanda Prediksi

    Link Alternatif Wakandatoto

    Togel Pasaran Makati

    BalasHapus